Gadis > 1 tahun-ku

Yup > 1 tahun sudah gadis kecilku..Lama nggak nulis,padahal gateel bgt rasanya pengen mencurahkan momen-momen di blog ini 😁
5 Januari 2014 lalu, Dava berulangtahun yang pertama. Hip hip horraaayy! Dirayakan kecil-kecilan saja di rumah bersama keluarga. Ada bulang, nek karo, onti, ribu, bapaknya, dan aku mamanya. Acara yang paling ditunggu-tunggu adalah makan kue. Hihi kenapa, karena pasti seru melihat Si Kecil makan kue manis, berkrim pula, pertama kalinya. And yes, belepotan! Hahaha.. Hari itu sudah sah gadis kecilku bisa makan makanan bergula, dan bergaram.
Selanjutnya acara buka kado, ini sih yang semangat mamanya. Iya lhaaa, Dava-nya sih belum ngerti apa-apa masalah perkadoan ✌. Dari bulang & karo Dava dapat balon bak mandi guedee banget, sampai sekarang juga belum dipakai. Dari onti dapat mainan huruf-hurufan yang sekarang beberapa hurufnya sudah tidak kelihatan karena menyebar kesana-kesini 😅. Dari ribu Dava dapat baju 2 buah 😊. Dari bapak & mamanya dapat sepeda-sepedaan.
Nah acara selanjutnya yaaa bersih-bersih rumah, secara bekas kue yang dimakan Dava berceceran dimana-mama. Ahhh nggak apa-apa, yang pasti kami bahagia melihat putri kecil kami berulangtahun yang pertama.
Saat ini Dava sudah berumur 13 bulan, perkembangannya pesat sekali. Mulai dari jumlah kata yang bisa Dava ucapkan, jumlah gigi yang tumbuh, sampai perkembangan motorik halus dan kasarnya.
Sampai saat ini kata-kata yang sudah bisa diucapkannya adalah: bapa=bapak, mimi=mau nyusu, itan=ikan, titak=cicak, tatit=sakit, tatet=kaget, mba=mbak, mang=emang (tukang bangunan yg sedang kerja dirumah), aiii=air, baang=bulang, tii=onti, num=minum, babay=bye-bye. Kata dokter anak jumlah kata yang sudah bisa diucapkan ini termasuk banyak untuk anak seusianya ☺,horeee..anak pinteerr… Mudah-mudahan nanti Dava pinter bahasa yaa.. Eh tunggu, kok mamanya nggak disebut sih, biasanya kan anak-anak bisa ngomong papa-mama dulu baru yang lain-lain? Hihi makluuum, soalnya Dava dibiasakan memanggil “nande/nde” untuk mamanya. Nande adalah ibu dalam bahasa Karo. Aku ingin Dava memanggilku dengan sebutan itu karena unik dan sekaligus melestarikan bahasa daerah. Agak susah memang diucapkan oleh balita, tapi ya tidak apa-apa pelan-pelan belajar, toh kalau ditanya “Mana Nde?” Dava mengerti dan langsung menunjuk aku 😊. Pinteerrr…
Kemudian Dava sedang pintar-pintarnya meniru. Yang paling sering ditirunya adalah kegiatan nelepon. Waahh ini sih Dava sudah lihai banget, saking lihainya dari mulai bantal guling sampai pistol air dijadikan telepon-teleponan 😄, belum lagi akting meneleponnya itu yang bisa bikin tertawa. Kadang menelepon sambil jalan, tiduran, terus sambil ketawa-ketawa seolah-olah Dava sedang benar-benar menelepon seseorang. Duuhh imajinatif sekali yaa..
Saat ini gigi Dava sudah ada hampir 7. Sejak ulang tahun giginya tidak berhenti tumbuh, perlahan tapi pasti, cieeehh 😁. Mungkin itu yang menyebabkan Dava sedang susah-susahnya makan. Saking susahnya sekarang tekstur makanannya kembali lembut seperti bayi 9 bulanan, kalau tidak dilembutkan begitu pasti dilepeh. Awalnya sempat stress karena apa-apa dilepeh. Puji Tuhan ketemu triknya, harus dilembutkan teksturnya supaya mau makan. Tapi anehnya kalau kerupuk atau keripik Dava mau, malahan tiap makan minta pakai kerupuk 😄.
Kata dokter anak motorik halus Dava bagus sekali karena Dava sangat lancar memegang benda-benda kecil. Saat ini Dava belum lancar berjalan, masih harus ditatah. Tapi sesekali sudah bisa jalan sendiri 2-3 langkah, senang sekali rasanya saat melihat Dava berjalan. Berdiri pun sudah hampir bisa sendiri tanpa harus menarik sesuatu. Dava juga sudah mengangkat lengannya ke atas,bp bergantian ke kanan dan ke kiri saat aku memakaikannya baju. Ahh indahnya melihat anak tumbuh dan berkembang setiap hari..
Beberapa hari yang lalu aku, Dava, dan onti pergi ke Jendela Alam. Salah satu tempat rekreasi edukasi di Bandung. Sudah sejak lama aku dan bapaknya ingin membawa Dava ke tempat rekreasi seperti itu, tapi berhubung bapaknya Dava kerja di luar kota jadi baru kesampaian kemarin, itupun akhirnya tanpa bapaknya karena kami pergi kesana hari Senin 😥. Saat itu kebetulan sekali aku sedang libur, jadi benar-benar dimanfaatkan untuk membawa Dava kesana.
Tempatnya asik dan sepi hehe berhubung kami datangnya weekdays, Senin pula! Di Jendela Alam ini anak-anak bisa melihat sekaligus memberi makan binatang, melihat sekaligus memetik tumbuhan, dan ada juga beberapa permainan seperti trampolin, flying fox, naik becak mini, naik kuda, berenang dan permainan-permainan lain. Tapi karena Dava baru 1 tahun, kami hanya melihat dan memberi makan binatang, serta memetik tumbuh-tumbuhan.
Dava senaaang sekali melihat binatang, terutama burung dan ikan. Sampai-sampai sekarang tiap lihat burung, baik burung beneran/hanya lukisan, Dava selalu menjentikkan jarinya seperti memanggil-manggil burung. Hahaha..
Yang paling seru menurutku sih waktu memetik sayuran, kangkung dan wortel. Lucu melihat Dava membawa keranjang kecil, kemudian memetik sayuran dan memasukkannya ke keranjang. Lincah sekali..
Waktu memberi makan binatang pertama kali, yaitu rusa, Dava berani dan semangat, tapi lama kelamaan,apalagi waktu memberi makan kambing, Dava malah takut, terus mamanya dipeluk erat-erat deh..😄
Begitulah kira-kira seputaran pertumbuhan dan perkembangan Dava serta kegiatan-kegiatan super spesialnya (karena semua kegiatan bersama anak pasti spesial, yang ini super spesial,hihi)
Nde ❤ you, Davira…💋

penghujung tahun 2013

Puji Tuhan akhirnya sampai di penghujung tahun 2013 😀. Semua sehat, semua bahagia, terutama Davira putri kecilku.. Senang sekali rasanya bisa kumpul dengan suami di akhir tahun ini. Ya,si popi a.k.a bapaknya Dava memang mengambil cuti panjang, dari tanggal 24 Des 2013-5Jan 2014 asiknyaa….
Ngomong2 tentang penghujung tahun, nggak kerasa Davira sebentar lagi ulang tahun yang pertama. Yippi yeaaayy 😄. Perkembangan anak itu memang tidak terasa ya.. Rasanya seperti baru saja melahirkan, eh… si kecil sudah mau ulang tahun saja.
Menjadi full time mom dan meninggalkan sejenak hiruk pikuk dan gemerlap (halah!) dunia kerja memang bukan pilihan yang salah. Yaa memang terkadang bosan, bahkan bosan BANGET, tapi kalau ingat bisa melihat anak tumbuh dan berkembang dengan mata kepala sendiri, merawatnya dengan tangan sendiri, ahhh terbayarkan deh!hihi..
Jadi ingat nih mau posting tumbuh kembangnya Davira dengan segala catatan-catatan aktivitasnya yang agak-agak sayang untuk tidak dicatat (hahaha) sejak lahir sampai hari ini (1 tahun kurang 5 hari). Sebenarnya catatan ini sudah lama nyumput di ‘notes’ hp,berhubung nggak pernah sempat mindahinnya,jadi dehhh telat banget. Haha… Gapapa deh yaa, mumpung si kecil lagi tidur..
So..this is it!
♥2,5M sudah mulai tidur panjang kalau malam

♥3M : 5,6kg. Kalau ngantuk sering nangis kejer sampai serumah heboh, ya kakeknya, ya neneknya, ontinya, semuanya deh!
Mulai menggenggam, mulai menarik-narik, memasukkan benda ke mulut, menghisap jempol kalau gelisah, sudah angkat kepala tinggi dan lama, sudah miring kanan, mulai sering noleh ke kiri (awalnya Davira lebih suka menoleh ke kanan), tertawa bila melihat ke cermin, tertawa/senyum bila melihat orang.
Dapat hadiah cincin dan gelang lhooo dari Karo&Bulang (nenek,kakek) 😄 dan sekarang cincin angry birdnya hilang gara-gara mamanya salah nyimpen,huhu..

❤3M12D: 5,8kg/ PB 60cm/ LK 40cm. Sudah miring kiri

❤3M17D: naik pesawat pertama kali ke Medan. Hebooohh deh di pesawat, maunya tidur sambil digendong berdiri. Terpaksa bapaknya gendong sambil berdiri di ‘gang’ pesawat 😄

❤3M21D: baby spa pertama kali di Mom n Jo Medan

❤3M24D: untuk pertama kalinya pilek. Panik banget waktu itu karena ini pertama kali Davira sakit.

❤4M: tengkurap sendiri, sudah bisa nenen sambil tidur (tepuk tangan juga untuk mamanya karena mamanya juga baru kali ini bisa menyusui sambil tiduran.hahaha..)

❤4M20D: tidur tengkurap sendiri

❤5M: mamanya sakit DBD dan dirawat di RS Bunda Thamrin Medan, Dava nyusunya jadi kacau 😣. Neneknya juga bela-belain ke Medan untuk ngerawat Dava selama mamanya sakit. Sempat nolak untuk nyusu beberapa hari, waktu ke Dsa BBnya hanya 6,4kg, tidak naik dari bulan lalu. Urin pekat dan ada lendir merah juga di urinnya, tapi kata Dsa itu hormonal. Ada oral thrush juga karena sempat diberi sufor waktu mamanya sakit, diberi nistatin 4 hari puji Tuhan sembuh. Selama 3 hari menginap di rumah karo tua, diasuh juga sama Mami Ellen (kakak sepupuku) sampai nyusunya bagus lagi.

❤5M9D: bisa tengkurap dan terlentang sendiri

❤6M: MPASI pertama. Pertama kali makan bubur tepung beras merah+ASIP. Hari-hari berikutnya pisang, kabocha, pepaya, pear, apel, semangka, melon, tepung beras putih, kaldu.
Naik pesawat lagi Medan-Bandung.
Tidurnya semakin lasak.
Mulai kenal mamanya.

❤6M28D: suka sembur-sembur 😄

❤7M: dari posisi 1/2 duduk sudah bisa duduk. Tidak betah disuruh tiduran/ berbaring, kaki tangan bergerak terus apalagi kalau digendong menghadap ke depan 😄.
Mengoceh ta-ta-ta, suka teriak. Senang diberdirikan. Makannya mulai buanyaakk.

❤8M: duduk tanpa ditopang, merangkak.

♥9M: duduk sendiri

❤10M: berdiri pegangan, jalan ditatah, tepuk tangan, lipat tangan berdoa, gigi atas tumbuh, merangkak semakin lancar

❤11M: 7,9kg. Dibaptis tanggal 8 Desember 2013, sudah bisa jalan dengan dipegang kedua tangannya, bisa menaiki tangga dengan merangkak 😣 duhh bahaya banget kalau nggak dijaga, sedang susah-susahnya makan, sudah bisa toss, kiss bye 😁

Nah kurang lebih begitu deh… Sepertinya ada juga yang terlewat karena tidak sempat mencatat di notes,maklum ibu-ibu kadang sibuk sana-sini jadi sering lupa,hihi…
Anw selamat menyambut tahun baru semuanya, terutama para ibu-ibu kece. Semoga di tahun yang baru kita bisa menjadi ibu dan istri yang lebih baik lagi dari tahun sebelumnya. Amiiinn.. 😊😘

20131231-162621.jpg

menyiapkan nama bayi

Menyiapkan nama bayi? Waah ini sih sebenarnya sudah aku lakukan dari awal-awal pernikahan.hihi..
Dulu awalnya selalu ingin ada kata ‘faith’ di nama anakku nanti. Yup, iman.
Karena dari awal kisah (cieeh) aku dan suami sangat-sangat membutuhkan iman.
Kami pdkt jarak jauh (pdkt aja udah jarak jauh -_-“), Kalimantan-Bandung.
Kalau dipikir-pikir secara manusia, apa yang diharapkan dari pdkt jarak jauh?hahaha..
Jadi pdktnya pun lucu, bukan sering ketemuan, telepon-teleponan gitu, melainkan punya jadwal doa bersama tiap hari, setiap jam…-rahasia ahh- dan itu berlangsung selama 2 tahun.
Hahaha aku yang minta 2 tahun.
Topik doanya ya tentu saja tentang hubungan kami berdua, kalau Tuhan berkenan, jarak jauh itu bukan jadi penghilang rasa 1 sama lain, melainkan semakin bertambah.
Jadi 2 tahun itu benar-benar jadi ujian, baik untuk aku maupun si mantan pacar yang kini sudah jadi suami.
Setelah jadian, iman juga tetap sangat kami perlukan karena kami pun pacaran jarak jauh (hadeeuuh..)
Tau sendiri gimana beratnya LDR kan?
Singkat cerita, masa2 pacaran pun bisa kami jalani meski harus LDR.
Pacaran biar apa sih? Biar saling kenal dan bisa lanjut ke pernikahan dooong..
Nah mulai deh harus melibatkan keluarga.
Ini juga butuh iman bahwa Tuhan akan mempersatukan kami.
Artinya kedua keluarga juga sama-sama menerima.
Gampang-gampang susah ternyata. Namun iman kami berbuah sodara-sodara!
Tanggal 7-1-11 kami menikah. Yeaa..
Loh kok malah jadi ngomongin ini??!!hahaha..
Iyaa itu awalnya kenapa aku ingin ada kata ‘faith’ di nama anakku nanti.
Ehh ternyata keinginan memberi nama ‘faith’ ini benar-benar teruji loh.
1 tahun menikah, kami blm dikaruniai anak.
Iman..iman..dan imaan, hanya itu pegangan kami.
Kami berdua beriman Tuhan pasti beri kami buah hati.
Sampai akhirnya 24-3-12 adalah hari pertama mens terakhirku.
Aku hamil!! Rahim ini akhirnya diisi oleh buah iman kami.
Lebih suka memanggilnya
buah iman, ketimbang buah hati :).
Terimakasih Tuhan..
Semakin menjadilah aku ingin menamakan anak kami ‘faith’.

Seiring berjalannya kehamilan, aku sering mengotak-atik nama kami berdua “Virgo Simantha & Tamariska Gerdawaty” untuk mendapatkan nama yang unik.
Akhirnya didapatkanlah “VIRANDA”, singkatan dari Virgo and Gerda..hehe..
Kemudian aku juga suka sekali dengan kata “KIREY”, bahasa Jepang yang artinya cantik.
Jadi kalau digabung, usulan nama dariku adalah KIREYNA (ditambah -na supaya nggak garing) FAITH VIRANDA. Bagus kaaan?
Artinya si cantik buah iman Virgo dan Gerda.
Aku suka sekali nama itu, tapi aku tidak memberitahu siapa pun.. hanya aku pernah bilang sama suami, nanti nama anak kita kirey ya..
Dan dia pun menanggapi dengan becanda, “hahaha iyaaa, berarti cewek doong”
Dia tidak tahu kalau aku serius -_-
Memang nama anak perempuan karena aku ingin anak pertamaku perempuan dan kebetulan nama yang aku dapat nama perempuan.
Sepanjang kehamilan sampai UK 6 bulan, kami sering memanggil si jabang bayi, KIREY.hihi..
Apalagi waktu tahu dia memang berjenis kelamin perempuan.
Tapi begitu masuk UK 7 bulan, aku mulai bilang pada suami kalau aku serius mau menamai anak kami KIREY.
Tapiiii ternyata beliau tidak setuju sodara-sodara…”serius mau kirey??”
Hiyaiyalaaah..tapi pernyataan itu sudah cukup menandakan kalau dia tidak setuju.
Begitupula dengan VIRANDA, terlalu sinetron (???), katanya..T_T
Jadi tinggallah FAITH.
Yaaahh garing ahh, dipikir-pikir kok faith juga terdengar aneh ya.

Sudahlah, berhubung sudah mau masuk bulan ke-8, which is sebentar lagi si dedek lahir, aku mulai hunting buku nama-nama bayi dan (seperti biasa) mengotak-atik nama aku dan suami.
Akhirnya aku dapat sebuah nama “AMARISSA” yang berarti janji Tuhan.
Ahhhaa, janji Tuhan ini kok berasa mirip “FAITH” juga yaa?
Booking ah nama AMARISSA-nya.
Terus ibuku (the baby’s grandma) mengusulkan nama “DAVIRA” yang diambil dari singkatan gerDA-VIRgo sinulinggA.
Wah lucu juga, nek..hihi..
Kemudian aku ingin sekali ada bahasa Karo di nama anak kami.
Jadi aku konsultasi dengan bapak.
Ada beberapa usulan, seperti: TAMI = disayang, TIMAI = menunggu.
Nah dari usulan itu sepertinya yang artinya ‘menunggu’-lah yang cocok.
TIMAI mengalami beberapa proses:
TIMAI–>TIMAN–>TIMANTA = yang kami/ kita nantikan.
Biar lebih oke, penulisannya menjadi TIMANTHA.
Tapiiii..tepat setelah si kecil lahir,kakeknya (bapakku) ga setuju diberi nama TIMANTHA (whaaaat??). Ini benar2 tepat setelah si kecil lahir loh. Alasannya, menunggu aku hamil 1 tahun itu ga terlalu lama2 amat kok. Dan beliau ternyata punya permintaan nama, yaitu LIZAR alias lima januari, tanggal lahirnya si kecil.
Sounds weird, huh?? Yak,awalnya aku juga merasa begitu. Tapi karena sang kakek yang meminta, dengan alasan “kita sudah menunggu2 kelahirannya, sampai2 sudah dijadwalkan operasi caesar saking ga lahir2..eh tapi ternyata dia memang baru mau lahir 5 Januari” Hmmm okeeeeh bgt dah filosofinya..
-oh ya..FYI kehamilanku memang lama sekali, 41 minggu. Sudah jalan tiap hari, ngepel sambil jongkok, nungging, tetap saja si kecil tak kunjung lahir. Sampai akhirnya kami memutuskan untuk di operasi saja karena air ketuban sudah semakin berkurang, bahaya untuk si bayi. Nah hari minggu di jadwalkan operasi, hari sabtu malamnya aku mules-mules (di bioskop, saat sedang menonton 5cm dengan suami :p), minggu dini hari si kecil lahir-
Jadilah LIZAR-pun dipakai untuk nama si kecil.

Voila! DAVIRA-LIZAR-AMARISSA yang berarti ‘janji Tuhan untuk Gerda dan Virgo yang diberikan pada tgl 5 Januari’ 😀
Tentu saja ditambah Sinulingga dari marga ayahnya.

Seru juga ternyata memberi nama untuk anak! Butuh pertimbangan, perenungan (lebay), belum lagi rebutan sana sini karena semua ingin memberi nama. Hahaha..

Welcome to the world, Davira Lizar Amarissa!

si calon ibu

Satu lagi tulisan yg saya buat di blog terdahulu ketika hamil Dava, lagi-lagi rasanya sayang kalau tidak dipindahkan ☺

Sungguh bukan hal yang mudah menjadi seorang ibu. Bukan hanya sekedar hamil, melahirkan, dan membesarkan. Dari ketiga proses itu, menurutku punya perjuangannya masing-masing.
Saat ini aku sedang menjalani proses yang pertama, hamil..
Dulu kupikir yaa tinggal hamil saja, selesai.
Ternyata,jeng jeeeng.. Tidak sesederhana itu. Benar-benar butuh perjuangan dari awal kehamilan sampai akhir kehamilan.
Mau cuek, tidak akan bisa! Hmmm gimana ya, rasanya kita itu sudah terkoneksi dengan si bayi. Sudah langsung jatuh hati dari sononya.
Jadi jangan heran kalau tiap hari selalu cemas.
Aku contohnya..
Ketika pertama kali aku tahu Tuhan memberiku anugerah untuk hamil, mulai dari awal aku test pack dan hasilnya positif, sampai hari ini usia kehamilan 31-32minggu, tidak habis-habisnya rasa khawatirku terhadap bayi dikandungan ini. Padahal tadinya aku pikir hanya trimester pertama saja yang was-was. Salah besar..

• Hari pertama test pack: “Waaaa,positif!garis merahnya ada 2!suamikuuuh, mamaaah, papaah, adeeekhh……”
Errr beneran hamil nggak ya? Janinnya berkembang nggak ya? Kok belum ada mual-mual yang kayak orang-orang bilang?

• Kontrol pertama ke dokter: “Selamaat,ibu hamil”. Saat ini yang terlihat dari USG hanya buletan kecil warna hitam yang disebut kantung kehamilan. boro-boro berbentuk bayi ;), bunyi jantungnya saja blm terdengar.. Jadiii, apakah kantung kehamilanku tidak kosong?? Apakah bulan depan akan terdengar suara detak jantung si kecil?? Di awal kehamilan ini aku juga harus ekstra hati-hati. Jalan perlahan, tidak angkat benda berat, menyetir hati-hati sekali, sampai-sampai mau bersin/batuk pun aku takut :p.

• Mulai mual muntah: Ini merupakan saat-saat yang “tidak nikmat tapi harus dinikmati” seorang calon ibu, oh ya “dan dijalani”. Indah sebenarnya karena ini salah satu tanda alami bahwa anda sedang hamil. Meski ada beberapa yang tidak merasakannya (you are so lucky!).
Ketika tidak selera terhadap hampir semua jenis makanan even sekedar bau masakan. Bawaannya lemas, mual, tidak jarang ada yang harus diopname karena mual muntah yang hebat. Puji Tuhan, aku tidak sampai diopname segala, masih dalam batas wajar. Mual yang disebut “Morning Sickness” itu nyata-nyata tidak hanya kualami pagi hari saja, melainkan sepanjang hari. Jadi “All Day Long Sickness”lah. Lalu apakah bayiku mendapatkan cukup gizi untuk perkembangannya?? Kan di-trimester inilah awal pembentukan organ dan masa-masa janin paling sensitif. Jadi seharusnya banyak makan sayur, ikan, telur.. Tapi mencium baunya saja aku sudah eneg. Bagaimana kalau nanti dia tidak tumbuh sempurna? Ibaratnya mau makan salah, nggak makan lebih salah. Dulu makanan favoritku di fase ini adalah makanan yang pedas-pedas. Makanan manis? Jangan harap masuk deh..

• Kontrol bulan ke-2: Puji Tuhan detak jantungnya sudah terdengar. Huhu terharu :’). Artinya janinku berkembang :D. Bapak sampai bilang begini “Berarti yang di dalam perut ini sudah ada nyawanya, harus dijaga dan harus diberi gizi” yaaah supaya aku ga males makan, gitu.. Hari-hari di fase ini tidak jauh beda dari fase sebelumnya. Mual..mual..dan mual.
Bayiku tumbuh dengan baik nggak ya?? Organ-organnya, persarafannya..

• Masuk bulan ke-3: Sudah mulai terbiasa dengan “All Day Long Sickness” tapi masih belum bisa makan dengan enak. Waktu ada di fase ini (well,fase sebelumnya juga) aku benar-benar jadi pemalas (biasanya nggak loh!) maunya tidur-tiduran supaya rasa mualnya tidak terasa, mandi malas (didukung oleh cuaca Bandung yang dingin), dandan apalagi.. Jerawat muncul dimana-mana. Pokoknya im the ugly betty at this time! Saking ugly-nya kali yaa, orang-orang bilang “Ahh anaknya pasti cowo ni :D” ya ampun seburuk itukah aku..
Saat kontrol ke dokter tetap jadi saat yang paling dinanti. Bagaimana berat bayiku? Panjangnya? Dia tumbuh dan berkembang kan? Karena sampai saat ini aku belum bisa merasa gerakannya, jadi indikator manual untuk tau keberadaannya belum ada, hanya USG dan Doppler (alat pengukur detak jantung janin) alatnya. Senang bila dokter bilang bayinya sehat. Meski begitu, sesampainya di rumah, aku langsung buka buku untuk mencocokkan keadaan bayiku dengan tabel “Berat&Panjang Bayi Sesuai Umur Kehamilan”. Jangan-jangan berat bayiku dibawah rata-rata..

• Bulan ke-4: Halooo makanan-makanan, come to mama :D. Senang sekali rasanya berada di fase ini. Napsu makan mulai meningkat, perut pun sudah terlihat agak membesar. Dan yang paling menyenangkan, aku samar-samar sudah bisa merasakan gerakan si kecil, kedut-kedut rasanya. Lucu sekali :D. Terimakasih Tuhan..
Di bulan ini juga aku sudah diijinkan dokter untuk pergi ke luar kota. Berhubung suami berada di luar kota, jadi kami sepakat untuk berkumpul disana sementara waktu. Agak was-was saat ada di atas pesawat, tapi Puji Tuhan aku dan bayi baik-baik saja. Di bulan ini aku benar-benar merasakan jadi ibu rumah tangga :). Setidaknya belajar.. Mengurus suami, merawat rumah, masak, ke pasar, jalan-jalan tidak lupa :D.
Awalnya ragu, bisakah aku menjalani semua dengan keadaan sedang hamil begini dan tanpa mama yang biasanya selalu membantu? Tuhan bantu! Jadi aku mampu :). Apalagi “All Day Long Sickness” sudah hilang, wisata kuliner di tempat baru pun lancar jaya.

• Bulan ke-5: Berhubung pindah ke kota baru, dokter kandungan pun ganti. Di bulan ini, untuk pertamakalinya aku kontrol ditemani suami, tepat di hari ulang tahunku lagi. Senangnyaa.. Waktu ditimbang,eng ing eeeng beratku naik 5kg :D. Bulan kelima biasanya jenis kelamin si kecil sudah bisa diprediksi. “Kayaknya perempuan ya” kata dokter. Puji Tuhan :), bagi kami laki perempuan sama saja, yang penting sehat. Karena USG yang dipakai 3D, penampakan si kecil lebih jelas :D.Selama ini ada saja hal yang menjadi pertanyaanku, apakah organ-organnya tumbuh dengan baik?
Dokter pun memeriksa sambil menjelaskan. “Ini jemarinya ya, normal, ada 5. Ini tulang punggungnya, normal. Ini kaki dan jemarinya, normal. Ini bibirnya, normal. Kepalanya di bawah. Pulsasi positif. Plasenta baik, ketubannya cukup. Kamu tidurnya miring kiri ya” Terimakasih Tuhan, si kecil sehat. Gerakan-gerakannya juga sudah mulai kuat. Oh iya, berat bayinya pun cukup, bahkan kalau aku cocokkan dengan di buku, agak lebih sedikit.
Dari buku yang aku baca, katanya di umur kehamilan 5 bulan ini, pendengaran si bayi sudah semakin baik, jadi pas kalau mau memberi stimulasi musik. Mulailah aku memperdengarkan musik klasik kepada si kecil :), dengan harapan dia cerdas dan pintar main musik juga tentunya.

• Bulan ke-6: Perutku semakin besar, hal ini juga menyebabkan aku sering bolak-balik BAK. Selain itu aku juga selalu merasa kepanasan, berhubung udara Medan panas ditambah aku sedang hamil, maka jadi dobel lah panasnya. Bulan ini suami kembali menemani kontrol kehamilanku. Semuanya baik, puji Tuhan. Wajah si kecil sudah mulai bisa ditebak, meski samar. Sepertinya mirip si bapak, gerakannya juga semakin mirip bapaknya, lincah, tidak bisa diam :).

• Bulan ke-7: Sebentar lagi sudah harus kembali ke Bandung. Dokter bilang sebelum UK 32minggu sebaiknya terakhir kali naik pesawat. Di bulan ini aku kontrol dengan dokter yang berbeda lagi, karena dokter yang biasa sedang ke luar kota.
Ada hasil pemeriksaan yang membuat aku khawatir. Dokter bilang ada lilitan tali pusat 1x di leher bayiku. Aku pun bisa melihatnya dari USG :(. Hal itu disebabkan karena gerak bayi yang aktif. Dokter bilang tidak usah khawatir, tali pusat itu lentur. Kita tidak bisa berbuat apa-apa, kalau memang mau lepas, nanti babynya sendiri yang lepaskan. Aku pun diijinkan untuk naik pesawat. Tapi perkataan itu tidak lantas membuat aku jadi lega. Semakin sering aku browsing-browsing perihal lilitan tali pusat pada bayi. Memang rata-rata mengatakan tidak berbahaya, apalagi kalau hanya 1 kali, dan bisa lahir spontan (tidak SC). Hanya, kita harus selalu memantau gerakan si bayi, jika tidak aktif sebaiknya segera periksakan. Ahhh aku cemas sekali. Tapi akhirnya aku berangkat juga ke Bandung ditemani suami. Puji Tuhan perjalanan lancar, kami sampai dengan selamat.
Seminggu di Bandung, aku kontrol lg ke dokter. Jika sudah masuk trimester 3, kontrol hamil kan sebaiknya 2 minggu sekali. Selain itu aku was-was dengan lilitan tali pusat si kecil, lalu sudah 2 minggu ini aku sering merasa “kencang” di perut. Apakah itu normal?
Ternyata dokter yang biasa memeriksa juga sedang ke luar negeri. Alhasil kami diperiksa oleh dokter pengganti. Jadi total dokter kami sudah 4, hahaha.. Dokternya baik dan sabar. Aku bilang tentang lilitan tali pusat, Namun karena USGnya 2D, lilitan tidak jelas terlihat. Dan dokter bilang aku mengalami kontraksi prematur :(. Bisa karena ada infeksi atau karena kelelahan. Kalau sering-sering kontraksi bisa berakibat ketuban merembes. Aku diberi duvadilan untuk mengatasi kontraksi ini. Ya, Tuhan.. aku semakin khawatir saja. Aku juga rajin browsing-browsing tentang kontraksi prematur. Jadi intinya harus banyak istirahat. Memang bosan, tapi harus demi kesehatan si bayi.

• Menjelang bulan ke-8: Lantaran ada lilitan tali pusat dan kontraksi prematur, kini tiap bangun tidur hal yang selalu aku tunggu adalah gerakan si kecil di dalam perut. Kalau ditunggu belum terasa juga, biasanya aku tekan-tekan sedikit perutku.. Kalau dia sudah bergerak/ menendang, ahhhhhh..lega rasanya. “Terimakasih Tuhan :D”. Bila rasa khawatir sedang menghantui, kubawa dalam doa sambil memegang perut, biasanya si kecil langsung bergerak..
Rasanya tidak sabar menanti kontrol kehamilan di bulan ke-8. Harus sabarkan hati hingga minggu depan..

Betul kan? Proses menjadi ibu itu tidak gampang dan benar-benar membuatku belajar semakin berserah kepada Tuhan, tidak sombong, dan hanya mengandalkan Tuhan. Sungguh kita manusia tidak bisa apa-apa. Satu-satunya obat khawatir yang paling ampuh adalah bicara padaNya. Percaya, Dia yang akan memelihara buah hati kita.
Ini baru sampai menjelang bulan ke-8. Masih panjang jalan yang harus ditempuh :).
“Sehat-sehat terus ya, Sayang”

bicara dengan bayi

Ini dibuat pd 20-11-2012 ketika saya masih hamil Dava 8 bulan..sebelumnya ada di blog sy yg lama, tapi sayang rasanya jika tidak dipindahkan kesini..

Hai makhluk lucu penghuni rahim ibu..
Bagaimana keadaan di dalam sana ,sayang?
Pasti sudah mulai sempit ya?
Tadi dokter bilang beratmu sudah sekitar 1,9kg. Padahal 2 minggu yang lalu masih 1,4kg-an,hihi..
Berat ibu masih sama dengan 2 minggu lalu.. 52,5kg.
Tidak terasa ya kita sudah bersama hampir 8 bulan lamanya.
Kemana-mana kita selalu bersama, mengerjakan apa-apa bersama.
Setiap saat ibu selalu menantikan gerakanmu,tendanganmu,cegukanmu.
“Terimakasih Tuhan..” itu yang ibu ucapkan saat terasa ada yang bergerak-gerak di dalam sini.
Semakin hari ibu semakin sayang, dan tidak sabar menunggu kehadiranmu di luar.
Hari ini kita mulai hunting perlengkapanmu.
Lucu-lucu,nak.. rasanya ingin beli semua.. tapi tentu saja itu tidak bijaksana.
Hari ini kamu juga kembali diteropong oleh USG.
Jujur ibu deg-degan..
Ibu bilang beberapa keluhan pada pak dokter.
Dokternya baik,nak..sabar.
Padahal bukan dokter kita yang biasa, karena beliau sedang di Jepang.
Lilitan tali pusatmu masih ada,sayang.. meski tidak terlihat jelas seperti waktu di Medan karena USGnya 2D.
Berputar balik arah dong,sayang agar lilitannya terlepas :).
Kemudian dokter bilang “perut keras” yang selama ini ibu rasakan adalah kontraksi prematur dan itu bukan hal yang baik.
Meski hanya terjadi beberapa detik tapi itu tidak seharusnya terjadi, nak.
Dokter beritahu kemungkinan-kemungkinan penyebabnya.
Ibu juga diperiksa darah, memang sudah saatnya juga karena sudah masuk trimester III.
Jadi…kita dapat tambahan terapi lagi selain vitamin-vitamin itu, nak.
Semangat ya, supaya kita berdua sehat.. terutama kamu.
Doa ibu selalu pada Tuhan kita, agar kamu dijauhkan dari segala sakit dan gangguan darimana pun itu.
Teruslah bertumbuh dan bergerak, nak karena ibu selalu menanti gerakmu di tiap waktu.

preambule

Oh! Hi! Hellooo!
Akhirnya jadi juga bikin blog baru, setelah punya beberapa blog yang semuanya sudah berdebu lantaran kelamaan ditelantarkan krn satu,dua,tiga,empat dan lain hal.hahaha..
Salam kenal dulu yaa semuanya 😃👋. Sebelumnya saya mau memperkenalkan diri, saya seorang wanita, ibu dari 1 org (utk sementara :p) bayi perempuan cantik yang sebentar lagi genap berusia 1 tahun :D, saya berprofesi sbg dokter umum walaupun sudah hampir 1 th tidak menyentuh stetoskop.hahaha…yaahh semenjak melahirkan sy memilih utk tidak bekerja dulu dan 100% fokus mengurus anak..
Ini looo anakku 🙂

20131219-153713.jpg
Namanya Davira, tapi biasa dipanggil Dava.. So you can call me Mama Dava :).
Nice to meet you all 😊